
Sekdaprov Riau, SF Hariyanto menghadiri rapat koordinasi Badan Wakaf Indonesia (BWI).
PEKANBARU (perepat.com)-Upaya pengembangan dan pemanfaatan wakaf harus didukung dengan inovasi untuk mengajak masyarakat dalam berwakaf agar manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat.
“Salah satu caranya, inovasi pengelolaan wakaf harus memanfaatkan teknologi digital dengan membudayakan literasi wakaf,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto di Aula Dang Merdu Bank Riau Kepri, Jumat (25/3/2022).
Hariyanto mengatakan, bahwa media sosial (medsos) adalah sarana yang dapat digunakan dan dimaksimalkan untuk mensosialisasikan bahkan dapat digunakan juga untuk menghimpun dana wakaf secara langsung.
Selain itu, sosialisasi wakaf melalui media sosial dinilai sangat membantu masyarakat mengenal berbagai macam bentuk wakaf yang sedang berkembang.
“Lebih efektif memberikan informasi terkait cara wakaf yang mudah melalui perangkat seluler yang hampir dimiliki oleh seluruh masyarakat khususnya bagi generasi milenial yang sangat intens berinteraksi dengan media sosial. Sehingga wakaf dapat dikenal secara luas dan dikenal dengan kemasan menarik dan memotivasi,” kata Hariyanto.
Maka dari itu, lanjut mantan Kepala Dinas PU Riau itu, efek dari wakaf ini akan dapat terasa untuk dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat dan negara khususnya di masa pandemi covid-19.
“Saat ini pandemi memberikan inklusi digital termasuk pada sektor perwakafan. Ini saatnya wakaf berbasis digital dikembangkan untuk mempromosikan ajakan berwakaf, memudahkan donatur dalam bertransaksi serta membantu aspek pengelolaan zakat,” terangnya.
Hariyanto menambahkan bahwa wakaf saat ini juga diperluas inovasi produk yang lebih terintegrasi dengan sektor keuangan komersial sebagai produk perbankan syariah, pasar modal syariah dan asuransi syariah.(par)