
Ketua Umum MKA LAM Riau, YB Datuk Seri H Al Azhar (berbaju putih) pada majelis perbincangan bertema Agenda Pemulihan dan Penguatan Ekonomi.(foto perepat.com)
PEKANBARU (perepat.com)-Menyampaikan elu-eluan pada majelis perbincangan bertema Agenda Pemulihan dan Penguatan Ekonomi, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu (MKA LAM) Riau, YB Datuk Seri H Al Azhar menegaskan bahwa amanah yang diemban LAM Riau tidak sebatas bertanggung jawab terhadap upaya melestarikan adat dan budaya saja.
Adat dan budaya, tukasnya pula, tak dapat dipisahkan dari berbagai segi kehidupan. Perihal ekonomi, misalnya, juga prihal yang tak dapat dipisahkan dari adat dan budaya itu. Jika abai, jangan sesalkan jika ekonomi menjadi morat-marit dan hanya menjadi penonton keberhasilan orang.
“Kita jangan lagi sekadar jadi penonton dari geliat ekonomi yang terjadi di negeri Melayu, Riau ini. Kita perlu ambil perhatian dan berperan nyata agar geliat ekonomi dapat menyejahterakan anak negeri dan seluruh masyarakat di Riau. Kita, sudah penat jadi penonton,” ungkap Al Azhar.
BUMA: Blok Rokan
LAM Riau, sejak lama dalam upaya mengangkat harkat ekonomi, berupaya ikut serta mengambil saham bisnis dengan bisnis Blok Rokan. Telah dibentuk untuk itu Badan Usaha Milik Adat dengan menunjuk putra jati Melayu Riau yang memiliki keahlian di bidang perminyakan.

Blok Rokan akan habis kontraknya 9 Agustus 2021 mendatang, yang akan beralih kepada Pertamina Hulu Rokan. Pengelolaannya dengan model kontrak kerjasama pada bisnis hulu migas yang menggunakan pola pembagian hasil produksi dengan persentase dan pelaksanaan pembagiannya di awal, sebelum memperhitungkan biaya.
Temberangnya production sharing contract gross split (PSC GS). Perjuangan telah dilakukan hingga ke DPR RI, bertemu dan berdialog dengan pihak SKK Migas dan PT Chevron Pacifik Indonesia (CPI). Kemarin, Ketua Dewan Pengurus Harian (DPH) LAM Riau, YB Datuk Seri Syahril Abubakar telah bertemu pula dengan Dirut PT Pertamina Hulu Rokan, RP Yudantoro.(dan/par)